A.
Inhalasi
Sianida cepat diserap melalui
saluran pernapasan dan juga menimbulkan reaksi yang cepat dibandingkan dengan
paparan melalui organ lainnya. Biasanya pekerja dapat terpapar melalui inhalasi
selama operasi fumigasi dan produksi yang menggunakan sianida dalam berbagai
proses industri, misalnya; electroplating
(penyepuhan) emas dan perak, pengerasan baja, dan ekstraksi emas dan perak dari
bijih. 2
Sisa pembakaran produk sintesis
yang mengandung karbon dan nitrogen seperti plastik akan melepaskan sianida.
Rokok juga mengandung sianida, pada perokok pasif ditemukan sekitar 0.06µg/mL sianida dalam darahnya, sementara pada perokok aktif ditemukan
sekitar 0.17 µg/mL sianida dalam darahnya. HCN sangat mudah diabsorbsi oleh
paru. Nilai ambang batas minimal HCN adalah 2-10 ppm, tetapi angka belum dapat
memastikan konsentrasi sianida yang berbahaya bagi orang disekitarnya. 2
B.
Ingesti
Sianida dapat masuk melalui organ
pencernaan dalam bentuk cair yaitu potassium sianida (KCN), dalam bentuk gas
yaitu (HCN), dalam bentuk padatan atau garam Kristal (KCN, NaCN, CaCN).
Konsentrasi zat, dosis yang diserap, dan lama paparan memberikan dampak yang
berbeda dalam kecepatan reaksinya. 5
Ketika sianida tertelan, tidak
perlu melakukan perangsangan untuk muntah, karena sianida bersifat higroskopis,
sehingga cepat berdifusi pada lapisan jaringan mukosa saluran pencernaan. 5
C.
Mata
Paparan sianida dapat menimbulkan
iritasi pada mata, hal itu karena sianida yang bersifat higroskopis terutama
pada lapisan mukosa, sehingga menimbulkan rasa terbakar. Kebanyakan kasus
kontaminasi pada mata disebabkan karena ketidaksengajaan atau kecelakaan pada
saat proses kerja. 5
D.
Kulit
Paparan sianida melalui absorpsi
kulit menjadi signifikan pada kondisi tertentu. Misalnya ketika konsentrasi
udara yang sangat tinggi, seperti dalam operasi fumigasi. Hal ini dapat
diperkuat dalam faktor resiko ketika kurangnya perlindungan diri yang memadai
pada pekerja itu sendiri dan operator yang terpajan. 1
Senyawa sianida tipe cair lebih
umum menjadi pajanan terhadap toksisitas melalui kulit. Karena senyawa sianida
cair lebih mudah diserap melalui kulit utuh setelah kontak langsung karena
kelarutan lipid dan penetrasi epidermis yang cepat. Kulit juga dapat menyerap
HCN semakin kuat ketika konsentrasi udara lingkungan yang tinggi. Jumlah dan
tingkat penyerapan sianida dari larutan berair atau hydrogen sianida atmosfer
tergantung pada keberadaan uap air dalam konsentrasi, kulit dan pH larutan,
luas permukaan kontak, dan lamanya kontak (Dugard, 1987). 1
Penelitian secara in vitro dengan
kulit manusia telah menunjukkan bahwa penetrasi sodium sianida dalam larutan
air melalui kulit menurun dengan meningkatnya pH (meningkatkan disosiasi),
mencerminkan penyerapan lebih cepat dari hydrogen sianida terdisosiasi.
Konstanta permeabilitas diukur untuk ion sianoda dalam larutan air adalah 3,5 ×
10-4 cm / jam, dan yang dihitung untuk hidrogen sianida adalah 1 × 10-4 cm / h
(Dugard, 1987). 1
1. Simeonova, FinaPetrova. Hidrogen Cyanide And
Cyanides: Human Health Aspects. Publications of the
World Health Organization can be obtained from Marketing and Dissemination,
World Health Organization, Avenue Appia, Geneva, Switzerland 2004.
5. Anonymus. Hydrogen Cyanide (HCN).UN. available from : www.atsdr.cdc.gov/mhmi/mmg8.pdf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika informasi ini bermanfaat, mohon tinggalkan komentar disini...