Rabu, 08 Mei 2013

Jenis-Jenis Ventilasi Dalam Industri


Pengendalian K3 Operasional Sistem Ventilasi
Ventilasi adalah tempat pertukaran udara yang digunakan untuk memelihara dan menciptakan udara sesuai dengan kebutuhan atau kenyamanan. Ventilasi ini juga digunakan untuk menurunkan kadar suatu kontaminan di udara tempat kerja melalui bukaan atau lubang seperti jendela, pintu, lubang angin atau dibantu peralatan kipas angina (fan) atau dengan ventilasi lokal dan ventilasi system pengendali suhu dan kelembaban udara (air conditioning) sampai batas yang tidak membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan kerja.
Jenis ventilasi yang dapat diterapkan di Bengkel Setia ada beberapa jenis, sebagai berikut;
1.      Ventilasi Alami; dikeluarkan melalui bukaan atau lubang pada dinding dan memasukkan uadar segar melalui bukaan dinding yang lain. Kelebihannya adalah untuk melakukan penurunan konsentrasi kontaminan uadra dalam ruang kerja sampai pada NAB, sistem kerja ventilasi umum ada dua cara;
a.       Ventilasi horizontal (ventilasi silang)
Didesain agar terjadi pertukaran angina secara silang, dapat terjadi bila terdapat perbedaan suhu udara luar dan dalam ruang atau antar ruang dalam bangunan. Dalam ventilasi ini diharapkan adanya lubang pertukaran yang menjadi inlet (lubang masuk) dan outlet (lubang keluar), seperti; pintu, jendela, lubang angin
b.      Ventilasi vertikal
Lubang-lubang ventilasi ditempatkan pada dinding yang saling berhadapan agar terjadi aliran udara, lubang ventilasi tersebut ditempatkan tidak sma tinggi dari lantai agar terjadi irama aliran udara dengan ketinggian 0,30m – 1,80m diatas lantai.
2.      Ventilasi Buatan
Cara ini digunakan bila cara alamiah tidak mencukupi, misalnya ukuran ruang luas, paparan terlalu berat, dan adanya kandungan bahan kimia di tempat kerja. Berikut beberapa jenis ventilasi buatan berdasarkan system kerjanya;

a.  Dilusin (general) ventilasi/Ventilasi Pengenceran Udara, pengenceran terhadap udara yang terkontaminasi di dalam bangunan atau ruangan, dengan  meniup udara bersih (tidak tercemar), tujuannya untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja. Berikut adalah gambar penempatan general ventilasi yang direkomendasikan;



b. Lokal exhaust ventilasi/Ventilasi pengeluaran setempat, adalah proses pengisapan dan pengeluaran udara terkontominasi secara serentak dari sumber pencemaran sebelum udara berkontominasi berada pada ketinggian zona pernapasan dan menyebar keseluruh ruang kerja, umummnya ventilasi jenis ini di tempatkan sangat dekat dengan sumber emisi. Beriku gambar local exhaust ventilation yang direkomendasikan:



c. Eshausted Enclosure /Ventilasi sistem tertutup, dimana kontaminan yang beracun yang dipancarkan dari suatu sumber dengan kecepatan yang tinggi harus dikendalikan dengan isolasi sempurna, atau menutup proses (kususnya  pada pekerjaan blasting). Pekerjaan balasting adalah suatu proses yang tertutup, misalnya disebabkan oleh emisi debu silica bebas yang sangat besar.
d.  Comfort ventilation/Ventilasi kenyamanan. Pertukaran udara didalam industri merupakan  bagian dari ‘Air Conditiong/AC, sering digunakan bersama –sama dengan alat pemanas atau alat pendingin dan alat pengatur kelembaban udara.




Sumber : Arief, Latar Muhammad. 2012. Dilution (General) Industrial Ventilation/Ventilasi Pengenceran Udara. Jurnal PDF; Keselamatan dan Kesehatan Kerja, FKM Univ Esa Unggul


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika informasi ini bermanfaat, mohon tinggalkan komentar disini...