Toksikologi
Aluminium
A.
Sifat Umum
·
Nomor
atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol
·
Titik
lebur 660,4 oC, dan titik didih 2467 oC
·
Aluminium
juga bersifat amfoter
·
Logam
ringan yang mempunyai ketahanan korosi
·
Aluminium
sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.
·
Suatu logam yang lunak, mudah ditekuk(malleable),
dan silver colored
·
Konduktor panas dan listrik yang sangat baik
·
Dalam alam (kerak bumi), aluminium ditemukan
dalam bentuk persenyawaannya (dengan logam besi dan silikat)
·
Biji logam aluminium (ores for extraction)
mengandung kurang lebih 55% alumina; titik didih = 24500C, titik
leleh 6600C
·
Pada suhu 1800, alumunium akan
dioksidasi dengan cepat oleh air.
·
Dapat diserang oleh larutan HCl pekat dan encer,
asam sulfat asam peklorat yang pekat dan panas, serta alkali kuat, Bauxite
mengandung 30-75% Al2O3, 9-31% H2O, 3-25% Po2O3,
2-9% SiO2, dan 1-3P TiO2.
B.
Penggunaan Aluminium
Logam panduan, peralatan dapur, bahan kontruksi bangunan,
kapal, kendaraan bermotor dan pesawat udara
Pakaian pelindung (cladding), bahan pembungkus makanan dan
minuman, bahan pembungkus obat, salep, pasta gigi, dan shaving cream,
pigmen cat dan lapisan pelindung (bentuk bubuk)
Magnit, komponen kabel listrik dan lain-lain.
C.
Bahaya Aluminium
·
Tidak beracun dan tidak mudah terbakar kecuali
dalam bentuk bubuk
· Sedikit diserap oleh mukosa usus, dan eliminasi
aluminium melalui ginjal yang normal berlangsung dengan cepat sehingga kadarnya
dalam jaringan tubuh adalah rendah
· Bubuk aluminium murni dapat meledak bila kontak dengan
nyala api
· Bila bubuk aluminium kontak dengan air, asam
atau alkali, maka akan terbentuk gas hidrogen yang sangat mudah terbakar
· Bila aluminium terbakar dalam udara, maka akan
membentuk suatu campuran yang terdiri dari nitrida dan oksida aluminium
§ 4Al
+ 3O2 à
2Al2O3 (oksida)
§ 2Al
+ N2 à 2AlN (nitrida)
·
Aluminium yang terbakar dapat bereaksi dengan
air, karbon dioksida dan karbon tetraklorida
§ 2Al
+ 3H2O à
Al2O3 +3H2
§ 4Al
+ 3CO2 à
4AlCl3 +3C
§ 2Al2O3
+3CCl4 à
4 AlCl3 + 3CO2
D.
Nilai
Ambang Batas Aluminium
•
Logam aluminium dan oksidanya
10 mg/m3
•
Bubuk aluminium
5
mg/m3
•
Alumium wedding fumes
5
mg/m3
•
Garam-garam aluminium larut dalam air
2
mg/m3
E.
Toksisitas Aluminium Oxide (Al2O3)
1. Sinonim:
Alumina
2. Bentuk : Bubuk berwarna putih
3. Fisik : terdapat 6 macam oksida aluminium
bentuk kristal, dan oksida-oksida
tersebut adalah sebagai berikut:
Gibsite (alpha-Al2O3 .3H2O)
Bayerite (beta-Al2O3 .3H2O)
Boehmite (alpha-Al2O3 .H2O)
Diaspore (beta-Al2O3 . H2O)
Gamma alumina (gamma-Al2O3),
Corondum (alpha-Al2O3),
4. Toksisitas
Nuisance
dusts adalah debu-debu yang tidak menyebabkan fibrosis paru,
Mengganggu
kenikmatan kerja
Debu-debu
ini dahulu disebut insert dust, namun istilah inert dust ini adalah kurang
tepat karena tidak ada debu yang sama sekali tidak menimbulkan reaksi selluler
sehingga istilah “inert” tidak dipakai lagi
Reaksi
jaringan paru terhadap penghirupan debu-debu, yang hanya mengganggu kenikmatan
kerja adalah
Ø
Susunan saluran pernapasan tetap utuh (remians
intact)
Ø
Tidak terbentuk jaringan parut (scar tissues)
Ø
Reaksi jaringan yang dapat pulih kembali (reversible
tissue reaction)
F.
Bubuk Aluminium (Aluminium Powder)
1.
Sinonim :
pyro powder
2.
Bentuk fisik :
flake powder (flake = serpih)
3.
Sifat-sifat :
Ø
berat jenis = 2,70
Ø
Titik leleh = 6600C
Ø
Titik didih = 24500C
Ø
Mudah larut dalam larutan asam klorida encer
atau asam sulfat
Ø
Hampir tidak larut dalam asam nitrat atau asam
asetat
Partikel
debu bersifat inert
4.
Toksisitas
Ø
Kemampuan
debu aluminium untuk bisa masuk ke dalam paru tergantung dari besar kecilnya
partikel tersebut.
1.
berukuran
diameter 5¬10 mikron (1 mikron = 1/1000 milimeter), akan tertahan dan melekat
pada dinding saluran pernafasan bagian atas.
2.
berukuran
3-5 mikron akan masuk lebih dalam dan tertimbun pada saluran nafas bagian
tengah.
3.
Partikel
debu berukuran 1-3 mikron akan masuk lebih dalam lagi sampai ke alveoli
Ø
Pada pemeriksaan radiologi, mungkin dapat
ditemukan fibrosis paru dan pneumothorax (kadang-kadang)
Ø
Pada pemeriksaan bedah mayat (autopsy), dapat
ditemukan generalized interstitial fibrosis, terutama pada paru bagian atas,
disertai dengan penebalan dan perlekatan selaput paru,
partikel-partikelaluminium dapat ditemukan pada jaringan yang mengalami
fibrosis
Ø
Kasus kematian karena fibrosis paru akibat
pemaparan debu aluminum yang halus (pada kadar yang tinggi) selama 22 tahun
pernah dilaporkan
G.
Gejala dan Gangguan Kesehatan Akibat Aluminium
1.
Mengganggu
pola tidur, menyebabkan kegugupan, dan juga membawa pada ketidakstabilan
emosional
2.
Mengganggu syaraf (sekit kepala &
kecerdasan) misal terjadi al-zaimer
3.
Mengganggu sistem pencernaan (menyerap kalsium, kalium, dan fluoride)
4.
Gangguan proses penulangan
H.
Penanganan dan Peyimpanan
1.
Jauhkan dari semua sumber penyalaan
2.
Hindarkan kontak dengan udara yang lembab
3.
Pisahkan dari tempat penyimpanan karbon tetra
klorida, karbon disulfida, halogen, asam-asam, dan alkali-alkali
4.
Usahakan agar tidak terjadi timbunan debu
5.
Pakailah APD
(gloves, safety glasses, dan coveralls)
6.
Pisahkan dari bahan-bahan pengoksida
7.
Kebakaran yang disebabkan oleh bubuk alumium
dapat dipadamkan dengan bubuk kimia kering atau dengan pasir (Jangan
menggunakan air)
8.
Reaksi yang berbahaya dengan:
Ø
oksida-oksida logam àpemanasan àpeledakan
Ø
oksida natrium àpemanasanà peledakan
I.
Pencegahan
a.
Ventilasi tempat kerja yang adekuat
b.
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan secara
berkala termasuk pemeriksaan foto dada
c.
Pemakaian alat pelindung diri (mechanical filter
respirator, sarung tangan, kacamata pengaman)
d.
Ketatarumahtanggan perusahaan yang baik (good
house keeping)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika informasi ini bermanfaat, mohon tinggalkan komentar disini...